Pages

Monday, November 28, 2016

Sempat Tidak Yakin Bakal Diterima DAHANA



Tris Satriana

Tahun 1993, Tris Satriana mendapat informasi dari rekannya bahwa perusahaan bahan peledak paling bergengsi di Tasikmalaya tengah membuka lowongan kerja. Namun saat itu ia masih berpikir kalau melamar pekerjaan itu harus memiliki 3D, Dulur (saudara), Deket (dekat), dan Duit (uang). Sehingga ia tidak tertarik untuk ikut serta melamar pekerjaan.

Namun, karena saran dan dorongan dari orang tuanya, di hari menjelang penutupan batas waktu penerimaan lamaran, Tris akhirnya mencoba mengirimkan lamarannya. “Dulu karena Bapak menyarankan untuk ikut, katanya hitung-hitung mencari pengalaman bagaimana ikut test lamaran,” ungkap Tris.

Sepekan kemudian, akhirnya Tris mendapat surat pemanggilan untuk mengikuti test seleksi berikutnya. Senang bercampur tegang yang ia rasakan. Terkadang muncul rasa minder, namun ia tepis dengan berpasrah pada Tuhan.

Ujian demi ujian ia lalui. Dari ratusan pelamar yang ikut ujian awal, hanya tertinggal sekitar 20 orang. Akhirnya Tris adalah satu dari 10 orang yang dinyatakan lulus dan diterima sebagai karyawan PT DAHANA (Persero). Tris kemudian mendapat tugas menjadi seorang operator di pabrik Danfo.
Dua tahun kemudian, ketika DAHANA bekerja sama dengan Oiltech Services Singapura dan mendirikan Pabrik Shaped Charges, Tris adalah salah satu operatornya.  Kemudian ditugaskan memegang gudang DOJO (Dahana Oiltech Joint Operation). Tepat pada 2002, Tris beralih tugas ke bagian Logistik, sampai dengan sekarang.

Kini 23 tahun sudah Tris berkarir di DAHANA, banyak hal yang didapatkan selama bekerja. Bagi Tris, bekerja itu bukan tentang soal mengejar gaji saja, namun dalam bekerja pun bisa menjadi ladang untuk beribadah. 

“Bekerja akan menjadi ibadah jika diniatkan untuk beribadah. Niat menafkahi keluarga, niat memanfaatkan waktu, dan niat mencari ilmu, semua karena untuk beribadah kepada Allah,” terang Tris yang berdarah Sunda.

Suami dari Euis Kurniawati ini, saat ini memiliki perkerjaan yang berkaitan proses impor dan ekspor DAHANA, dimana di dalamnya ada kepabeanan. Bidang ini menurut Tris tidak kalah penting dengan bidang-bidang lainnya di DAHANA, karena importasi Dahana cukup tinggi.
“Saya kira sama saja dengan bidang lainnya, bidang ini juga menuntut kita harus selalu siap setiap saat,” ujarnya.

Pada perayaan HUT ke-50 PT DAHANA (Persero), bapak yang memiliki tiga anak ini mendapat anugerah penghargaan sebagai Karyawan terbaik DAHANA 2016. Anugerah yang diperolehnya ini, bagi Tris adalah sebuah tantangan  untuk terus berkarya memberikan yang terbaik bagi DAHANA.

“Penghargaan ini, bagi saya adalah tantangan. Saya sadar, mungkin penghargaan ini tidak bisa saya raih jika tidak ada peran rekan-rekan yang selama ini selalu bekerjasama dan membantu saya,” ungkap Tris, yang juga pernah meraih penghargaan Karyawan Teladan Triwulanan  pada 2010.
Bagi Tris, pengalaman awal-awal menjadi karyawan DAHANA adalah hal yang masih berkesan sampai dengan saat ini. Yang awalnya hanya menjajaki pengalaman melamar pekerjaan namun akhirnya bisa di terima menjadi karyawan.

"Dulu awalnya cuma cari pengalaman, namun akhirnya jadi karyawan perusahaan ‘nomor wahid di Tasikmalaya’ yang pada waktu itu gajinya bikin ‘ngiler’ orang lain di Tasikmalaya.
Wah, senangnya tiada tara. Alhamdulillah,” pungkas Tris dengan tersenyum bangga. (sya)

No comments:

Post a Comment

 

PT DAHANA

Jakarta Office:
Menara MTH, Lt.17
Jl. MT. Haryono Kav.23
Jakarta 12820
Indonesia
Telephone +62 21 837 823 17
Facsimile +62 21 837 823 27

PT. DAHANA

Head Office:
Energetic Material Center
Jl. Raya Subang - Cikamurang Km. 12 Cibogo
Subang 41285, Jawa Barat
Indonesia
Telephone+62 260 742 3333
Facsimile+62 260 742 3888