Pages

Thursday, September 15, 2016

Suami dan Istri dalam Perusahaan

Oleh:  Budi Antono, Direktur Utama

Saat orang masih berpacaran dan sudah memutuskan untuk segera menikah, kedua sejoli selalu punya jurus andalan saat berkonflik dan selalu bisa menghindarkan dari kondisi terburuk berupa perpisahan. Setiap orang yang sudah menikah tentu tak terhitung lagi berapa frekuensi pengucapannya, kata ampuh itu tak lain adalah ‘kita saling melengkapi’ atau ‘aku terima kekuranganmu dan kamu terima kekuranganku.

Setiap kekurangan pasangan serasa jadi pemanis dalam hubungan emosional ketika diterima dan diterjemahkan dengan ‘kita saling melengkapi. Indah bukan? Wajah pas-pasan, kantong cekak, karakter buruk bawaan, dan segala nasib yang kurang baik bisa jadi indah saat pasangan menyebut ‘kita saling melengkapi’. Setelah menikah pun, sudah tak terhitung berapa pasangan yang terselamatkan dari kata mukjizat itu.

Tiada di dunia ini yang bisa seimbang tanpa saling melengkapi, Tuhan menciptakan semua yang ada di alam saling melengkapi. Dalam bagian tubuh semua sama pentingnya, mata, jantung, tangan, kaki, usus, kaki, otak, anus, semua sama pentingnya. 

Orang kerap menyebut, otak di kepala bagian terpenting tubuh karena mengendalikan semua aktivitas dan alam pikiran manusia. Sementara anus yang memiliki tugas membuang kotoran dianggap kodratnya lebih rendah. Padahal anus pun sama pentingnya dengan otak. Apa yang terjadi kalau anus tak berfungsi dengan baik? Wasir dan segala penyakit lainnya yang muncul, meski kotor anus jadi bagian yang sama pentingnya yang membuat kita tetap hidup.

Sama halnya dalam sebuah perusahaan. Bos tertinggi tak akan bisa bekerja tanpa kehadiran office boy yang setiap hari membersihkan ruangannya. Seorang satpam sama pentingnya dengan accounting, engineer, dan lainnya. Tanpa satpam, kantor atau pabrik akan kemalingan setiap hari. Yang membedakan hanya struktur organisasi yang menempatkan orang di atas dan di bawah. Kepala letaknya di atas, kaki di bawah, fungsinya sama-sama penting.

Dalam pengelompokan fungsi perusahaan pun setiap divisi punya peran dan sama pentingnya. Tak ada yang lebih penting dari semua divisi yang ada, divisi korporasi dianggap sebagai cost center alias divisi yang kerjanya mengeluarkan tanpa menghasilkan uang bagi perusahaan, anggaplah sebagai isteri yang tak bekerja dalam rumah tangga. Sementara divisi lain dianggap lebih susah payah karena sebagai profit center, atau yang mencetak pendapatan, anggaplah sebagai suami dari kehidupan rumah tangga yang cari uang di luar. 

Dengan analogi orang berpacaran, suami isteri, dan fungsi masing-masing bagian tubuh dan organ, semua sama pentingnya. Seperti kelanggengan rumah tangga suami isteri, hubungan dan kesetaraan antar divisi itu ‘saling melengkapi’. 

Divisi yang masuk profit center memang bisa menghasilkan uang, tapi apa bisa operasional bekerja dengan baik jika tak ada divisi korporasi yang mengurusi rekrutmen karyawan, inventarisasi dan pengadaan aset, mengurusi asuransi kesehatan karyawan, mengurusi pembayaran pajak, dan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Begitu pun dengan sesama divisi profit center. 

Tak ada yang lebih penting di masing-masing divisi, semua sama pentingnya. Kesimpulannya, jika kemunculan ego sektoral antar divisi artinya ada keengganan rasa saling melengkapi. Dalam hubungan rumah tangga, ketiadaan saling melengkapi berujung pada perceraian. 

Sederhananya, semua punya tugas masing-masing. Suami pencari uang, tugas isteri mengurus anak, membereskan rumah, mengelola pengeluaran. Si isteri memang hanya berdiam di rumah tanpa menghasilkan uang, namun apa sama pentingnya dan setaranya dengan si suami. Begitu pun dengan divisi-divisi profit center, ibarat saudara sekandung dalam rumah.

Employee Gathering tahun ini telah menyatukan kita sebagai bagian keluarga besar DAHANA.  Dengan semangat One Heart One Goal, kita akan menunjukkan kinerja yang lebih baik untuk kemajuan perusahaan.   Ingat, tujuan perusahaan tidak akan tercapai jika kita centang perenang.  Maka bersatu padu saling melengkapi adalah komitmen kita bersama.  Dahana, be excellent!

No comments:

Post a Comment

 

PT DAHANA

Jakarta Office:
Menara MTH, Lt.17
Jl. MT. Haryono Kav.23
Jakarta 12820
Indonesia
Telephone +62 21 837 823 17
Facsimile +62 21 837 823 27

PT. DAHANA

Head Office:
Energetic Material Center
Jl. Raya Subang - Cikamurang Km. 12 Cibogo
Subang 41285, Jawa Barat
Indonesia
Telephone+62 260 742 3333
Facsimile+62 260 742 3888