Kamis, (29/10), M. Yusuf Kartanegara salah satu anggota Dewan
Pertimbangan Presiden (Wantimpres) bidang Pertahanan dan Keamanan
mengunjungi PT DAHANA (Persero). Salah satu agenda kunjungannya yaitu
meninjau fasilitas produksi yang dimiliki oleh DAHANA.
Dengan
menggunakan mobil Plant Tour, rombongan Wantimpres berkesempatan
memasuki area ring 1. Didampingi Plt. Direktur Utama Bambang Agung, tim
diajak mengitari kawasan berbahaya untuk melihat langsung kondisi area
produksi bahan peledak.
Tim akhirnya diajak masuk, melihat proses
salah satu pabrik handak yaitu pabrik Detonator Non Electric atau Non
Electric Detonator, salah satu komponen penting yang bisa menginisiasi
ledakan. Setelah mendapat pemaparan bagaimana Non Electric Detonator di
produksi, tim diberi kesempatan untuk ikut serta mencoba meledakkan
pengujian kualitas Non Electric Detonator yang telah diproduksi.
“Pak,
silakan coba, ledakan Non Electric Detonatornya,” ujar Mamat Ruhimat
Sekretaris Perusahaan menawarkan kepada tim Wantimpres.
Akhirnya,
M. Yusuf Kartanegara anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)
bidang Pertahanan dan Keamanan mencoba menjajal meledakkan Non Electric
Detonator. Dipegangnya
shot gun (Alat pemicu Non Electric
Detonator). Ditekannya salah satu tombol pada Shot Gun, dalam hitungan
tiga, tombol satu lagi ditekan.
“Duarr..!” Non Electric Detonator pun meledak.
“Nah
ini pak hasilnya, bisa dilihat di Komputer,” terang Ivan Angga Maulana,
Asisten Manager Produksi Usaha Non Electric Detonator kepada tim
Wantimpres
Ivan pun menjelaskan hasil uji mutu Non Electric
Detonator, bahwa dengan uji mutu akan diketahui kualitas ledakan dan
cepat rambatan Non Electric Detonator yang telah diproduksi. Uji mutu
ini biasa dilakukan setiap Non Electric Detonator telah selesai
diproduksi, sebelum dikemas dan dikirim ke konsumen. (sya)